Nama Peneliti : WIWIT AGUSTIN WIDIYANTI
Unit Kerja : TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan
Judul Penelitian : Penerapan
Metode Proyek Untuk Meningkatkan
Ketrampilan Sosial Anak Kelompok B di TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan
A.
Latar
Belakang Masalah
1.
Berdasarkan pengamatan
awal di Taman Kanak-kanak
PKK 14 Kalirejo Pasuruan keterampilan
sosial anak belum berkembang dengan optimal. terlihat
masih ada anak yang tidak menghargai temannya, tidak mau menolong, sulit untuk berbagi,
tidak
mau
membantu, tidak
mau mengalah,
susah untuk bekerjasama, tidak
mau
bersabar dalam
menunggu
giliran.
2.
Metode
pembelajaran yang digunakan
untuk
mengembangkan keterampilan sosial kurang bervariasi
dan masih berpusat
pada
guru.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana kondisi awal pembelajaran di kelompok B di TK PKK
14 Kalirejo
dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial anak?
2. Bagaimana
pelaksanaan metode
proyek
dalam
meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok
B di TK PKK
14 Kalirejo Pasuruan?
3. Bagaimana
keterampilan
sosial
anak
kelompok
B di TK PKK
14 Kalirejo Pasuruan setelah dilakukan
pembelajaran melalui metode
proyek?
C.
Rumusan Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan
tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan :
1.
Kondisi awal pembelajaran di kelompok B di TK PKK
14 Kalirejo
dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial anak.
2.
pelaksanaan
metode proyek dalam meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok
B di TK PKK
14 Kalirejo Pasuruan.
3.
Keterampilan
sosial
anak
kelompok
B di TK PKK
14 Kalirejo Pasuruan setelah dilakukan
pembelajaran melalui metode
proyek.
D.
Rumusan Hipotesis Tindakan
Rumusan Hipotesis
Tindakan dalam penelitian ini adalah:
Jika diterapkan
metode proyek, maka dapat meningkatkan ketrampilan sosial anak kelompok B di TK PKK 14
Kalirejo Pasuruan
E.
Manfaat
Penelitian
Secara teoritis,
hasil penelitian tentang penerapan proyek dalam meningkatkan kemampuan sosial
anak kelompok B di TK PKK 14
Kalirejo Pasuruan ini akan memberikan sumbangan pada
khasanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Secara
praktis dalam proses pelaksanaan PTK berlangsung akan meningkatkan kualitas
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelompok B di TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan,
sedangkan bagi anak kelompok B diperkirakan akan mendapat hasil yaitu kemampuan
ketrampilan sosial anak akan meningkat.
F.
Kajian Pustaka
1. Kerampilan
Sosial
a.
Pengertian Ketrampilan
Sosial
Keterampilan sosial merupakan
kemampuan
seseorang dalam
beradaptasi secara baik dengan
lingkungannya
dan
menghindari
konflik
saat berkomunikasi secara fisik maupun
verbal (Matson dan
Ollendck, 1988:
5). Yang dimaksud dengan keterampilan sosial
dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya melalui
cara-cara yang sesuai
dengan tuntutan
sosial,
yang indikatornya meliputi
perilaku
kerjasama, empati,
tidak mementingkan
diri
sendiri dan kemurahan hati
b.
Karakteristik
Keterampilan Sosial Anak
Sebagaimana diungkapkan Oden (Tarsidi,
2002:22)
bahwa
dengan
membina dan
mempertahankan berbagai
jenis
hubungan teman sebaya
dan pengalaman sosial, terutama melalui
konflik teman
sebaya, anak
memperoleh
pengetahuan tentang dirinya sendiri versus orang lain serta belajar berbagai keterampilan
sosial. menurut Piaget, dkk. (Kurniati,
2006:35) perwujudan
keterampilan sosial
yang
dimiliki oleh
anak di
antaranya anak mampu menjalin
hubungan
dan
berinteraksi
dengan lingkungannya.
c.
Aspek-aspek
Keterampilan Sosial Anak
Menurut Beaty (1998:147)
perilaku prososial meliputi
sikap empati, murah hati,
kerja sama dan
membantu. Perilaku prososialtidak begitu
saja dimiliki anak sejak
lahir tetapi perilaku
itu dapat diajarkan
melalui berbagai metode
yang diterapkan dalam pendidikan
di
rumah maupun di sekolah.
2.
Metode Pembelajaran
a.
Pengertian Metode
Pembelajaran
Metode proyek
adalah metode
pembelajaran yang
tepat untuk merangsang dan memantapkan perkembangan
intelektual dan
sosial anak (Katz dan
Chard, 1991:
26).
Metode proyek
pelaksanaannya memberikan kesempatan kepada
anak
untuk
belajar dari pengalamannya sehari- hari,
memberikan
keseimbangan dalam
beraktivitas serta
diharapkan dapat mengembangkan aspek kognitif dan sosial anak.
b.
Ciri-ciri kognitif anak usia dini
Menuru Piaget dalam Moeslichatoen (1996 : 65) bahwa setiap individu akan
mengalami empat periode perkembangan berpikir yang berlangsung mulai dari lahir sampai
remaja. Masing-masing periode selalu dialami anak secara berurutan. Pertama,
individu akan mengalami periode sensorimotor ± sampai umur 2,0 tahun. Kemudian
periode pra operasional ± sampai umur
7,0 tahun, dilanjutkan pada periode operasional konkrit ± sampai umur 11,0
tahun dan terakhir periode operasional formal ± sampai umur 15 tahun.
c.
Pengembangan kognitif anak usia dini
Montessori (dalam Sujiono, 2009 : 202) mengatakan bahwa masa ini merupakan
periode sensitif selama masa inilah anak secara khusus muda menerima
situasi-situasi dari lingkunganya.
3. Metode
Proyek
a.
Pengertian
metode proyek
Sesuai dengan pendapat Moeslihactoen
(1999:122)
bahwa
metode proyek merupakan salah
satu cara pemberian pengalaman
belajar dengan
menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara
berkelompok. Katz dan Chard (1991:2) menyatakan bahwa “the project
is
an-depth study of particular topic that one more children undertake”.
b.
Tujuan penggunaan metode proyek
Tujuan dari metode proyek yaitu untuk mengembangkan,
mendukung,
atau membimbing
perkembangan jiwa
anak didik.
Salah satu tujuan pendidikan bagi anak Taman Kanak-kanak
adalah memberi
pengalaman belajar
untuk
mengembangkan kemampuan
berpikir dan
penalaran
(Katz dan Chard, 1991:3).
c.
Manfaat metode proyek
Metode proyek
merupakan
salah satu metode untuk memberikan
pengalaman belajar dalam memecahkan masalah yang memiliki nilai praktis yang sangat penting bagi pengembangan pribadi
yang
sehat
dan realistik.
d.
Langkah-langkah
metode proyek
Sebagaimana
diungkapkan Moeslichatoen (2004: 145) bahwa ada tiga tahap dalam merancang kegiatan proyek bagi anak TK:
merancang
persiapan
yang dilakukan
guru,
merancang
pelaksanaan
kegiatan proyek bagi anak, dan merancang penilaian kegiatan proyek bagi anak TK
e.
Peranan Metode
Proyek dalam meningkatkan ketrampilan sosial anak.
Penerapan
metode proyek memberikan
kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain dalam berbagi pekerjaan dan
tanggung
jawab yang
dilaksanakan secara
terpadu dalam
raangka mencapai tujuan
akhir. ”the
project
approach is an appropriate way to stimulate and enhance children’s intellectual
and
social development” (Katz
dan Chard
1991:9).
G.
Metode Penelitian
1. Rancangan
Penelitian
a.
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif-interaktif dengan menggunakan rancangan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
b.
Penelitian ini
menggunakan model PTK Kolaboratif yaitu peneliti berkolaborasi dengan teman
sejawat, yang bertindak sebagai kolaborator.
c.
Konsep pokok penelitian tindakan yang akan dilaksanakan menggunakan Model
Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan (planning),
2) tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting).
Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.
2. Subyek
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di kelompok B TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan dengan jumlah siswa 24
anak, 13 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.
3. Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan tes.
Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas anak dalam kegiatan
pembelajaran dan juga untuk mengamati kemampuan siswa.
Dokumentasi
dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama penelitian
berlangsung. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan
pembelajaran melalui foto.
Tes
pada penelitian ini berupa tes lisan, sehingga peneliti dan observer melakukan
tanya jawab ketika kegiatan sedang berlangsung maupun ketika kegiatan sudah
selesai.
4. Instrumen
Penelitian
instrumen
yang digunakan berupa Lembar Observasi Siswa dan Format Penilaian. Lembar
Observasi digunakan peneliti untuk mengetahui sikap dan tingkah laku anak
ketika kegiatan berlangsung dan perubahan yang timbul. Format penilaian
digunakan peneliti untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak setelah belajar
melalui pengamatan pertumbuhan tanaman
5. Analisis
Data
Proses analisis data dimulai dengan
menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari: pengamatan yang
sudah ditulis, dokumen foto, dan format penilaian. Data-data tersebut
dipelajari dan ditelaah.
Data yang diperoleh melalui
observasi dan dokumentasi kemudian ditulis ulang, dipaparkan semuanya, kemudian
dipilah-pilah sesuai fokus penelitian. Setelah
melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data
tersebut disimpulkan dan dimaknai. Adapun rumus untuk menentukan persentase
kemampuan kognitif anak adalah:
X = Jumlah skor yang diperoleh anak x 100%
Jumlah skor
maksimal
6. Standar
Nilai Keberhasilan
a.
Standar
Keberhasilan Individu
Bila anak mampu mencapai (anak mampu mengelompokkan
biji-bijian menurut jenisnya)
b.
Keberhasilan
klasikal
Standar nilai klasikal dalam
penelitian ini di tetapkan minimal 75%. Artinya, kemampuan kognitif anak
dinyatakan meningkat jika rata-rata
ketuntasan dalam kelas mencapai 75%.
H.
Daftar Pustaka
Ahmad,
I. (2002).
Upaya
Guru dalam
Membimbing
Keterampilan
Sosial Siswa
Tuna Grahita. Tesis PPB UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Ahmadi, A. (1991). Psikologi Sosial
(Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Asrori, Mohammad. 2007. Psikologi
Pembelajaran. Bandung :
CV Wacana Prima
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-Kanak.
Jakrta : Depdiknas
Depdiknas, 2004. Pedoman Penilaian Di Taman Kanak – Kanak. Jakarta : Depdiknas
Gunarti, W, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan
Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Iskandar. 2009. Penerapan PAKEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN
Plinggisan Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Malang : FIP UM
Kartz dan Chard. (1991). Engaging
Childrens Minds: The Project Approach. New Jersey: Ablex
Publishing Coorporation K. Roestiyah, N. 2008. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Kusumah, W & Dwitagama, D. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : PT Indeks
Rachmawati, Y & Kurniati, E. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak.
Jakarta : PT Predana Media Grup
Sujiono, Yuliani, N.
2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta : PT Indeks
Read more: Cara membuat artikel terkait atau related post di blog | HTC Community http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-artikel-terkait-atau.html#ixzz1jjZnIjZ0
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike